Ratusan Faskes di Bengkulu Layani KB Serentak

Bengkulu, IPKB – Pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 27 Tahun 2020. Perwakilan Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (PD-IBI) setempat menggelar pelayanan KB serentak di ratusan
fasilitas kesehatan (Faskes) yang terdapat di 10 daerah kabupaten/kota di daerah itu.

Bhaktisosial dalam rangka peringati Harganas dan HUT IBI ke 69 tahun 2020 itu berlangsung pada 29 Juni 2020 di 179 faskes tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota. Terdapat di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara masing-masing sebanyak 22 faskes, Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah masing-masing 20.

Dan pelayanan gerakan bersama tersebut juga terdapat di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 21 faskes, Kabupaten Mukomuko sebanyak 17, Kabupaten Lebong terdapat 13 faskes, Kabupaten Kaur terdapat 16 faskes serta Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Selatan masing-masing terdapat 14 faskes.

Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin kepada wartawan di ruang kerjanya mengatakan, pelayanan serentak di sejumlah wilayah kabupaten/kota itu mentargetkan sebanyak 12.500 peserta dengan sejumlah metode kontrasepsi jangka pendek, dan jangka panjang.

Selain pelayanan di 179 faskes, pada hari yang sama pihaknya juga kerjasama dengan Rumah Sakit Gading Medika dalam melayani peserta KB steril wanita dan pria, yang dikenal dengan medis operatif pria (MOP) atau vasektomi dan medis operatif wanita (MOW) atau tubektomi.

Dikatakan Zainin, dalam mencapai sasaran sebanyak itu selain melibatkan petugas KB (PKB) sebanyak 287 orang juga akan bekerjasama dengan tenaga kesehatan serta ribuan kader KB desa yang terdapat di 1.513 desa di Provinsi Bengkulu.

” Dengan menjaring sebanyak 12.500 akseptor itu dapat memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam pelayanan KB,” kata Zainin.

Melalui aksi KB serentak itu dapat mengatasi persoalan KB selama masa pandemi sehingga mampu menekan angka putus pakai dan mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan serta menjawab kekhawatiran akan ledakan kelahiran pascacovid-19 di Bengkulu, demikian Zainin.(rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *