Ratusan Keluarga Pra Sejahtera Hadiri Sosialisasi Bangga Kencana
Bengkulu, IPKB – Ratusan keluarga pra sejahtera di wilayah kampung KB di Provinsi Bengkulu hadiri sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang di gelar Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) selaku mitra lembaga penyelenggara program kependudukan.

Sosialisasi program bersama Komisi IX DPR RI yang berlangsung sejak 5-10 Agustus tahun ini sasar keluarga pra sejahtera di wilayah kampung KB. Terdapat Kampung KB Selinsingan di Kabupaten Seluma, Kampung KB Desa Kayu Ajaran di Bengkulu Selatan dan Kampung KB Air Batang di Kabupaten Kaur, masing-masing sebanyak 100 keluarga.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM kepada wartawan di daerah itu mengatakan, sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap program Bangga Kencana. Yang selama ini dinilai melemahnya gaung program tersebut sehingga dapat menghambat lajunya pembangangunan kependudukan, ujar Rusman.
Bangga Kencana merupakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat, seperti BKB, bina keluarga remaja (BKR), Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL), usaha ekonomi produktif (UPPKS) beranggotakan sekumpulan anggota keluarga yang saling berinteraksi dan konseling remaja/mahasiswa (PIK R/M).
Rusman mengatakan, Kampung KB daerah prioritas sosialisasi mengingat sebagai program pemerintah pusat dan harus dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat terutama yang berada didaerah miskin, kampung padat penduduk kumuh, tertinggal dan terpencil salah satunya dengan pencanangan Kampung KB. Program Kampung KB harus didorong dengan berbagai program dan pembinaan secara langsung oleh penyuluh sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gencarnya sosialisasi dan edukasi program Bangga Kencana di tengah masyarakat diharapkan dapat mempercepat keberhasilan pembangunan kependudukan yang ditandainya dengan meningkatkanya kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesai maju, ujarnya.
Saat ini, program KB atau lebih luas dengan Bangga Kencana masih memiliki tugas berat dalam meningkatkan kualitas SDM.
Beberapa indikator yang menjadi tanggungjawab bersama, seperti kelahiran total (TFR) kesertaan ber-KB atau (CPR) dan unmet need. Sebagaimana ditetapkan dalam kontrak kinerja Provinsi Bengkulu 2020 dengan TFR sebesar 2,24 anak tiap wanita selama masa subur, sementara CPR sebesar 65,09 persen dan unmet need sebesar 7,17 persen.
Sedangkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 capaian target Provinsi Bengkulu pada TFR sebesar 2.3 angka pemakaian kontrasepsi (CPR) sebesar 71,1 persen dan unmet need 7 persen. ” Jika menyimak SDKI 2017, maka kita sedang menghadapi tantangan sangat berat yang harus kita sikapi bersama.
Ia mengatakan, bahwa tahun ini merupakan tantangan bagi keluarga Indonesia. Dimana pembangunan keluarga perlu ditingkatkan dengan memberikan informasi mengenai keluarga berketahanan. Di Bengkulu masih terdapatnya tantangan kependudukan seperti kemiskinan, rendahnya pengetahuan orangtua tentang pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Serta masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kelompok ketahanan baik keluarga balita, remaja, lansia dan bahkan hingga sektor ekonomi keluarga.
Melihat berbagai permasalahan itu, maka diperlukan sinergi bersama sejumlah mitra kerja dan masyarakat sehingga fokus untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan sosialisasi AKIE bersama mitra Kerja DPR RI diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya di Provinsi Bengkulu dalam rangka mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas, demikian Rusman. (rs)