Rusman : Akurasi Data Topang Keberhasilan Pembangunan
Bengkulu, IPKB – Akurasi data kependudukan menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah. Maka diperlukan data yang akurat untuk menopang keberhasilan pembangunan.
” Data yang akurat dapat dijadikan sebagai refrensi bagi pemerintah dalam membuat perencanaan program, serta dalam mengambil kebijakan yang terarah dan tepat sasaran”.
Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir.Rusman Efendi, MM kepada wartawan di Bengkulu belum lama ini.
Ia mengatakan, untuk mendapati data kependudukan yang akurat, pihaknya (BKKBN) bangun aplikasi sistem informasi keluarga (SIGA) yang tujuannya untuk memberikan kemudahan dalam penyampaian informasi ke ruang publik secara cepat akurat dan akuntabel, ujar Rusman awal Februari belum lama ini.

“Untuk mencapai tujuan SIGA kita telah laksanakan orientasi teknologi informasi dan komputer guna meningkatkan pengetahuan tenaga pengelola data dan informasi SIGA dan aplikasi statistik rutin”.
Ia meyakini melalui orientasi pemahaman aplikasi yang dibangun itu dengan baik akan dapati data kependudukan yang lebih akurat, sehingga berkontribusi dalam pembangunan nasional, katanya.
Tahun ini, BKKBN akan gelar pendataan keluarga (PK) 2020 secara serentak di sejumlah daerah di tanah air. Pendataan itu secara bersamaan waktu dengan Sensus Penduduk (SP) 2020. Melalui dua agenda besar itu akan menghasilkan kependudukan secara cepat dan akurat.
” PK 2020 akan digelar serentak pada awal Juni mendatang yang berlangsung selama sebulan penuh,sejak 1 – Juni hingga 30 Juni, ” katanya.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin mengatakan, SIGA adalah aplikasi yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan keluarga.
“Data dan informasi keluarga sebagai alat monitoring dan dasar perencanaan, pengukuran kinerja, dan peta kerja program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga (KKBPK),” kata Zainin.
Ditambahkannya bahwa konsep kependudukan di dalam fenomena kependudukan terdapat jumlah, persebaran, kepadatan, struktur umur, komposisi, jenis kelamin, status ekonomi, dan status perkawinan.
Melalui data kependudukan yang akurat maka dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan pelaksanaan program pembangunan berbagai bidang, sebab, lanjut Zainin, data yang disajikan itu merupakan tugas bersama untuk membantu pemerintah daerah dan pusat. Agar penetapan kebijakan dapat terarah sesuai kebutuhan dan sasaran, pungkas Zainin. (rs)