Cegah Hamil Berisiko Dengan Gunakan Alokon

Kepala Pwk. BKKBN Provinsi. Bengkulu Or. Rusman Efendi., MM
Kepala Pwk BKKBN Bengkulu, Ir. Rusman Efendi., MM

Bengkulu, IPKB – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM mengajak masyarakat di daerah itu untuk mencegah kehamilan yang berisiko dengan menggunakan alat, dan obat kontrasepsi ( Alokon ).

Hamil yang berisiko tersebut adalah hamil pada usia tua diatas 35 tahun, hamil usai muda dibawah 21 tahun, hamil yang terlalu sering, dan hamil atau melahirkan terlalu banyak, maka dari itu mari hindari 4T, kata Rusman Efendi saat sosialisasi penguatan penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI di salah satu Kampung KB di Kabupaten Bengkulu Tengah, Rabu, 29/9.

Hadir pada sosialisasi sosialisasi penguatan penguatan pendataan keluarga tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP., MM, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana ( DP3APPKB ) Bengkulu Tengah Ir. Wijaya Atmaja., M.Si, serta unsur pemerintahan Kecamatan Pondok Kelapa dan Desa Pondok Kelapa.

Di depan peserta sosialisasi program Bangga Kencana, Rusman menyebutkan, untuk mencegah kehamilan yang mengandung risiko itu dapat menggunakan alokon modern maupun tradisional yang bertujuan mengatur jarak kehamilan dan merencanakan kelahiran.

” Hindari 4 T, yaitu terlalu tua usia melahirkan, terlalu muda usai melahirkan, terlalu rapat jarak melahirkan, dan terlalu sering melahirkan, dampak dari hal itu dapat berisiko pada kematian ibu dan bayi saat lahir,” kata Rusman di depan ratusan PUS muda di Kampung KB Desa Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah, akhir September belum lama ini.

Untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan maka PUS perlu menggunakan alat kontrasepsi. Kehamilan tidak diinginkan ini salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, dan dapat juga akibat tidak mengetahui manfaat kontrasepsi.

Ditambahkan Rusman, dampak dari kemahilan yang berisiko itu juga dapat menyebabkan bayi lahir stunting atau tubuh kerdil. Maka amat penting pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan. Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan sangat penting untuk mengurangi kejadian aborsi, lahir prematur, lahir dengan berat badan lahir ringan, bahkan berdampak pada kesakitan dan kematian ibu dan anak. ( rs )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *