Rusman Minta PKB Ikut Sosialisasikan Manfaat ASI Eksklusif

Kepala Pwk BKKBN Prov. Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM

Bengkulu, IPKB – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM minta kepada sejumlah tenaga petugas keluarga berencana (PKB) di daerah itu untuk mensosialisasikan manfaat air susu ibu (ASI) eksklusif kepada masyarakat khusunya ibu masa menyusui.

Hari menyusui sedunia diperingati selama sepekan sejak 1-7 Agustus setiap tahun. Organisasi Kesehatan Dunia atau dikenal dengan World Health Organization (WHO) tetapkan hari menyusui itu upaya mendukung ibu menyusui di seluruh dunia.

PKB perlu melibatkan diri dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi. Hal itu sejalan dengan program pembangunan kependudukan dalam mendorong tumbuhnya kualitas kesehatan dan penurunan stunting di tanah air, ujar Rusman kepada wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.

Ia mengatakan, terdapat ratusan tenaga atau personel PKB di daerah itu yang etrsebar di sepuluh daerah kabupaten/kota. ” Kita miliki 281 PKB untuk membantu mensosialisasikan manfaat ASI Eksklusif. Dan tidak hanya PKB, program KB masih memiliki tenaga kader di desa yang disebut institusi masyarakat pedesaan (IMP).

Dengan demikian maka bayi di Bengkulu dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, menjadi asset pembangunan berkelanjutan, ujar Rusman.

ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir ke dunia hingga berusia enam bulan. Selama periode tersebut, disarankan untuk hanya memberi Si Kecil ASI, tanpa tambahan asupan apa pun. Sebab, ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan oleh bayi.

ASI tersebut amat bermanfaat bagi kesehatan bayi yang juga mengandung protein yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi kuman sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit seperti radang paru-paru serta mempercepat proses penyembuhan.

Imbauan itu, mengingat masih rendahnya bayi di tanah air yang mendapat asupan ASI. Hal itu diketahui pada Hari menyusui 2020 tahun ini.

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dikutif suara.com menyebutkan bayi Indonesia masih di bawah 50 persen anak Indonesia mendapat ASI Eksklusif.

“Artinya, masih lebih dari setengah anak-anak Indonesia tidak memperoleh haknya untuk mendapatkan ASI ekslusif,” kata Ma’ruf.

Menurut Wapres, berangkat dari data yang dimiliki Kementerian Kesehatan itu, hal menjadi pekerjaan rumah pihak-pihak terkait untuk mendorong ibu-ibu memberikan ASI kepada bayinya sejak enam bulan pertama hingga usia mencapai 2 tahun.

Hal tersebut disampaikan Ma’ruf ketika memberikan sambutan dalam acara Peringatan Pekan Menyusui Sedunia tahun 2020 yang digelar secara virtual.

Meskipun menyusui ialah proses alami bukan berarti pelaksanaannya tidak selalu mudah. Berbagai macam problema dialami para ibu seperti sulitnya ASI keluar hingga kesibukan dalam bekerja yang tidak bisa dihindari.

Hal tersebut mendorong sang ibu akhirnya berhenti untuk memberikan ASI. Wapres Ma’ruf memandang problema itu tidak seharusnya menjadi halangan bagi ibu untuk terus menyusui. Dukungan bagi ibu yang menyusui pun dinilainya penting terutama dari suami, keluarga dan lingkungan tempatnya bekerja.

Selain dari lingkungan terkecil, dukungan berupa konselor pun penting bagi seorang ibu agar terampil dalam memberikan edukasi yang baik soal menyusui. Konseling menyusui dapat membantu ibu membangun kepercayaan diri sambil menghormati keadaan dan pilihan masing-masing.

“Justru yang diperlukan oleh Ibu adalah dukungan terutama dari suami, keluarga dan lingkungan tempatnya bekerja agar tetap bisa memberikan ASI kepada anaknya,” ujarnya.

Konseling menyusui dikatakannya dapat disediakan oleh profesional kesehatan, konselor laktasi dan kelompok pendukung ibu, baik itu di fasilitas layanan kesehatan, melalui kunjungan rumah atau program di komunitas, baik secara langsung atau jarak jauh. (rs-sc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *