Tekan Stunting Bengkulu Target Turunkan Kelahiran Kelompok Usia Remaja

Rakerda Bangga Kencana 2022 di Bengkulu, Rabu, 6/4 ( Photo AKIE ).

Bengkulu, IPKB – Dalam pelaksanaan program pembangunan kependudukan menuju keluarga berkualitas. Pemerintah Provinsi Bengkulu secara serius menggerakkan program penurunan prevalensi stunting di daerah itu. Salahsatu strateginya melalui intervensi sensitif dengan mentargetkan turunnya angka kelahiran pada kelompok usia remaja atau Age Specific Fertelity Rate ( ASFR ) sebesar 32/1000 kelahiran hidup.

” Pada 2022 pemerintah mentargetkan pencapaian sasaran strategis program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga Kencana ) dengan menurunkan angka kelahiran total atau ( Total Fertility Rate ( TFR ) menjadi 2,17 per-wanita usia subur ( WUS ) dan angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun menjadi 32 kelahiran per 1000 WUS usia 15-19 tahun”.

Kepala Pwk BKKBN Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M saat Rakerda bangga Kencana 2022, Rabu,6/4.

Dimana TFR saat ini ( 2021 ) masih berada pada angka 2,30 anak lahir per wanita selama masa subur, disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M dalam alporannya pada Rapat Kerja Daerah ( Rakerda ) Bangga Kencana 2022 di Bengkulu, Rabu, 6/4.

Selain itu target lainnya dalm upaya menekan stunting, pemerintah juga menetapkan sasaran rencana kerja dengan meningkatkan prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate ( MCPR ) menjadi sebesar 65,9 persen. Menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) menjadi 6,84 persen. Serta meningkatkan median usia kawin pertama perempuan menjadi 21 tahun dan meningkatkan indeks pembangunan keluarga menjadi 54,38, sebut Rusman.

Tak hanya target tersebut, dalam menekan prevalensi stunting pemerintah daerah juga mengimplementasikan Peraturan Presiden ( Perpres ) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. BKKBN telah berkoordinasi dengan seluruh lintas sektor baik tingkat nasional maupun provinsi untuk mensinergikan program dalam rangka percepatan penurunan stunting dengan pembentukan tim pendamping keluarga ( TPK ) serta tim percepatan penurunan stunting ( TPPS ).

Pembentukan TPPS di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa/kelurahan merupakan salah satu amanah dari Rencana Aksi Nasional ( RAN ) Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (PASTI ).

” Hingga awal April 2022, pembentukan TPPS di Provinsi Bengkulu telah mencapai 100 persen untuk TPPS tingkat provinsi, 90 persen di tingkat kabupaten/kota, 100 persen kecamatan dan 98,41 persen di tingkat desa/kelurahan, ” sebut Rusman.

BKKBN juga terus berupaya untuk mengenalkan dan mensukseskan program dapur sehat atasi stunting Dashat yang saat ini masih menyasar pada keluarga di kampung keluarga berkualitas ( KB ) dengan melibatkan mahasiswa dari mitra perguruan tinggi. Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting terutama dari keluarga kurang mampu.( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *