Tribina Bangga Kencana Wujudkan Keluarga Berkualitas
Bengkulu, IPKB – Kelompok kegiatan Tribina program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana ( Bangga Kencana ) yang dibentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan tujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat terkait dengan pembinaan keluarga. Sehingga amat relevan terhadap beberapa upaya pemerintah dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
Pasalnya, program Tribina itu yang memberikan wawasan kepada masyarakat terkait dengan pembinaan keluarga, juga mengedepankan peran serta kepedulian anggota keluarga guna mencapai kesejahteraan di dalam keluarga, kata Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Arsyad, M.Si kepada wartawan di kantornya baru ini.

Tribina, terdapat kelompok kegiatan bina keluarga balita (BKB), bina keluarga remaja (BKR), dan bina keluarga lansia (BKL). Kelompok kegiatan itu memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan orangtua maupun anggota keluarga lainnya dalam membina balita maupun remaja.
BKB merupakan salah satu bagian dari Tribina yang khusus mengelola tentang pembinaan terhadap balita. Tujuan dari BKB yaitu untuk menambah wawasan serta meningkatkan ketrampilan orangtua dalam mengasuh balitanya. Pembinaan tersebut meliputi pola asuh balita, perhatian orang tua terhadap fungsi motorik balita, gizi seimbang bagi balita.
Untuk balita berhubungan dengan pola asuh balita, perkembangan fisik atau tumbuh kembang balita, sedangkan untuk remaja mengenai cara efektif berinteraksi dengan remaja, bimbingan kepada anak remaja, dan lain-lain. Selain itu, Tri Bina juga mengedepankan kesejahteraan lansia agar tetap memiliki produktifitas yang baik di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Menurut Arsyad, hubungan antara orangtua dan balita memiliki pengaruh yang besar bagi balita. Balita dapat dikatakan sebagai golden age period, dimana masa balita sangat berpengaruh untuk kedepannya. Didikan maupun asuhan yang tepat dari orangtua untuk balita mampu membentuk generasi mendatang yang berkualitas. Generasi yang berkualitas akan menciptakan anak- anak yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepribadian yang luhur, tumbuh kembang secara optimal, serta menjadi generasi yang cerdas, terampil, dan sehat,” katanya.
Dikatakannya, ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan oleh orangtua dalam pola asuh balita, diantaranya adalah prinsip pola pengasuhan anak usia dini. Dalam pengasuhan anak ujar Arsyad, terdapat tiga kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi orangtua. Seperti, kebutuhan kesehatan dan gizi, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan stimulasi.
Prinsip Gizi Seimbang, dimana orangtua/ibu mengenalkan makan beraneka ragam makanan. Mengenalkan beragam jenis makanan bergizi pada balita secara bertahap sesuai umur, seperti nasi tim, nasi lunak, aneka olahan sayuran dan buah dengan berbagai variasi. Pemberian air susu ibu (ASI) hingga anak berusia dua tahun, membatasi/menghindari makanan manis. Serta membiasakan pola hidup bersih sejak dini.
Tak hanya berakhir disitu, tambah Arsyad, membiasakan anak untuk beraktivitas fisik di luar rumah, memantau berat badan balita semua itu amat menunjang perkembangan anak, ujar Koordinator Bidang KS-PK. Dari berbagai kegiatan program bina-bina itu dapat mewujudkan keluarga berkualitas, demikian Arsyad. (rs)