Wagub Hadiri Final Festival Jambore Ajang Kreativitas Remaja

Bengkulu, IPKB – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu tahun ini kembali menggelar Afresiasi Duta Generasi Berencana ( GenRe ) dengan mengadu kreativitas remaja melalui Festival Jambore Ajang Kreativitas Remaja sebagai Generasi Berencana ( GenRe ) tingkat provinsi tahun 2022.
Festival tersebut berlangsung pada pekan ke-tiga Februari, istimewahnya malam grand final jambore ajang kreativitas remaja pada Sabtu, 19/2 dihadiri Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah untuk menyaksikan aksi-aksi dan kreasi remaja produktif di daerah itu.

Selain dihadiri Wagub Rosjonsyah pada final lomba Apresiasi Duta Generasi Berencana ( GenRe ) dan Jambore Ajang Kreativitas Remaja ( ADU-JAK ) 2022. Juga menghadirkan kepala daerah kabupaten/kota di Bengkulu, diantaranya Bupati Kaur Lismidianto , Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi, Bupati Seluma Erwin Octavian, Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi, dan Hidayattullah Sjahid Bupati Kepahiang, serta Bupati Lebong Bengkulu Kopli Ansori.
Dalam sambutannya Wakil Gubernur Rosjonsyah mengapresiasi program kerja BKKBN dengan merangkulu generasi muda dalam pelibatan pada pembangunan kependudukan. ” Remaja amat diperlukan keterlibatanya dalam pembangunan, khususnya pembangunan sumber daya manusia ( SDM ) untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas dan mandiri”.
Pemilihan duta GenRe diharapkan dapat menjadi motivator bagi generasi sebayanya agar tumbuh sebagai generasi pengisi pembangunan bukan beban bagi bangsa, GenRe sebagai garda terdepan program pembangunan remaja di BKKBN juga harus mampu menginspirasi pemuda dan masyarakat umumnya, harap Wagub.
Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ( KS-PK ) BKKBN Novina Andusti, SE., MT saat menyampaikan sambutannya menyebutkan, GenRe agar mejnadi inspirator bagi remaja dan lingkungan dengan memberikan virus positif di lingkungannya.
Ditengah isu strategis saat ini yaitu percepatan penurunan stunting, remaja harus hadir bersama pemerintah dalam penanganan dan pencegahan stunting. Mulai dari penyebar luasan informasi hidup sehat remaja dengan peningkatan kesehatan reproduksi bagi remaja. Dengan demikian maka dapat mengatasi persoalan stunitng di tengah masyarakat.

Sehingga kehadiran GenRe di tengah masyarakat dapat memebrikan edukasi positif yang dapat menghindarkan remaja dari tiga masalah besar sebagai bahaya laten bagi remaja, yaitu nikah dini, seks bebas pra nikah, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya ( Nafza ).
Selain itu dalam pembangunan kualitas remaja akan berimplementasi pada program nasional yaitu percepatan penurunan stunting. Karena pencegahan potensi risiko stunting dapat dilakukan mulai dari pembangunan kesehatan kelompok remaja calon pengantin. Hal itu merupakan pencegahan dengan intervensi sensitif mulai sektor hulu, remaja ( catin ) ibu hamil-menyusi dan keluarga balita dengan mengintervensi pola asuh yang sehat, demikian Novian. ( rs )