Wawali Kota Bengkulu Ajak Remaja Perangi Triad KRR
Bengkulu, IPKB – Wakil Walikota Bengkulu Dedi Wahyudi, SE., MM mengajak remaja di Provinsi Bengkulu khususnnya generasi muda di Kota Bengkulu untuk memerangi triad krr atau tiga ancaman dasar remaja. Perang melawan ancaman tersebut dengan meningkatkan jenjang pendidikan, pengetahuan kesehatan reproduksi serta bahaya dari penyalahgunaan obat terlarang. Triad KRR adalah kesehatan reproduksi yaitu pernikahan dini, seks bebas, dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA).
Untuk terhindar dari ancaman dasar remaja itu yakni ” pendidikan formal maupun non formal ” dengan meningkatkan lama masa sekolah (hingga selesai sarjana) mengenal lingkungan yang baik, serta remaja perlu tumbuh menjadi contoh positif bagi remaja di lingkungan, ujar Dedi.
Dengan bebasnya dari tiad krr yang merupakan bahaya laten bagi remaja maka Bengkulu dapat menjadi daerah yang jauh lebih maju karena dibangun oleh generasi yang berkualitas, kata Dedi Wahyudi usai mengikuti dialog pada Sosialisasi Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (AKIE) bersama mitra kerja di Bengkulu akhir Desember lalu.

Dikatakan Dedi, remaja merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap resiko triad krr tersebut, untuk mengatasinya perlu peran semua pihak terlebih lagi orangtua. “Berbagai masalah remaja khususnya Triad KRR termasuk pernikahan dini akan sangat berpengaruh terhadap prilaku remaja terutama dalam upaya mewujudkan hidup sehat ”.
Wawali mengapresiasi program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dengan pengembangan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) dan Generasi Berencana ( GenRe ) yang merupakan media utama pembinaan remaja menuju generasi yang berkualitas.
Hadir pada sosialisasi AKIE bersama mitra kerja yang berlangsung pekan ke-dua Desember itu selain Wawali Kota Bengkulu Dedi Wahyudi, SE., MM tampak Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP., MM Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM.
Dalam sambutannya pada sosialisasi AKIE bersama mitra pada era adaptasi kebiasaan baru, Rusman mengatakan, PIK-R dan forum GenRe merupakan salah satu media peningkatan dan pengembangan diri positif terhadap remaja.
Ia mengatakan, perkembangan teknologi dan kemajuan zaman pada era globalisasi jangan dijadikan hambatan dalam pembangunan kualitas remaja. Namun sebaliknya dengan keterbukaan informasi itu mampu merubah cara berpikir generasi muda yang lebih baik.
Dalam pembangunan kependudukan, kata Rusman, selain PIK-R masih terdapat program Generasi Berencana (GenRe). Program GenRe merupakan strategi pemerintah untuk mengatasi masalah pembangunan manusia khususnya remaja, yang semua bertujuan untuk membentengi remaja dari penyakit melelkat di kalangan remaja yaitu triad krr. (rs)