Zainin : 91 Persen TPK di Bengkulu Telah Dilatih
Bengkulu, IPKB – Bagian dari strategi percepatan penurunan stunting, pemerintah gandeng institusi masyarakat tingkat perdesaan sebagai tim pendamping keluarga ( TPK ). Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu gandeng 1.867 tim dengan jumlah kader 5.601 orang.
Dari jumlah kader sebanyak itu telah dilatih atau diberikan orientasi sebanyak 5.074 orang atau sebesar 91 persen. Dengan tujuan dapat memberikan adukasi pendampingan kepada sasaran yaitu keluarga-keluarga yang berisiko stunting, mulai dari remaja calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan hingga pada kelompok balita.

TPK terdiri dari tiga unsur, yaitu bidan desa atau tenaga kesehatan, PKK desa, dan kader keluarga berencana (KB) sebagai institusi masyarakat perdesaan ( IMP ) yang lebih dikenal dengan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa ( PPKBD ).
Orientasi terhadap kader bertujuan meningkatkan pegetahuan agar tumbunya rasa percaya diri kader dalam pendampingan kepada keluarga-keluarga sasaran, kata Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi ( ADPIN ) BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin kepada pewarta di Bengkulu, Senin, 10/1.
Pelatihan terhadap kader TPK itu dengan memperkenalkan aplikasi Elsimil, Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil. Yaitu sebuah aplikasi untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kodisi calon pasangan pengantin.
Dikatakan Zainin bahwa pelatihan kader TPK di Bengkulu telah digelar selama Desember 2021 di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Melalui orientasi tersebut, maka pendampingan kader pada tiga kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, serta baduta dan balita dapat bermanfaat secara maksimal dalam menurunkan prevalensi stunting. Kader TPK tugasnya adalah melakukan pengawasan dan edukasi kepada kelompok sasaran untuk mencegah stunting, sebut Zainin.
Menurut Zainin, dalam percepatan penurunan peran kader TPK sangat besar dalam menurunkan kasus stunting di wilayah masing-masing. “Kita berharap pembekalan kader TPK meningkatkan kepercayaan diri kader TPK dalam melakukan pendampingan pada kelompok sasaran, dan lebih lagi dapat memberikan pengetahuan keluarga dalam meningkatkan kesehatan dan menekan stunting,” ujarnya. ( rs )